PENGERTIAN
ILMU KOMUNIKASI
DAN UNSUR-UNSURNYA
A.
PENDAHULUAN
Komunikasi
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi
merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi untuk
kontak sosial. Melalui komunikasi seseorang tumbuh dan belajar, menemukan
pribadi kita dan orang lain, kita bergaul, bersahabat, bermusuhan, mencintai
atau mengasihi orang lain, membenci orang lain dan sebagainya.
Secara
sederhana komunikasi dapat dirumuskan sebagai proses pengoperan isi pesan
berupa lambang-Iambang dari komunikator kepada komunikan. Apabila seseorang
berbicara dan temannya tidak mendengarkan dia, maka di sini tidak ada pembagian
dan tidak ada komunikasi. Apabila orang pertarna menulis dalam bahasa Inggris
dan orang kedua tidak dapat membaca bahasa Inggris, maka tidak ada pembagian
dan tidak ada komunikasi.
Pada dasarnya
komunikasi tidak hanya berupa memberitahukan dan mendengarkan saja. Komunikasi
harus mengandung pembagian ide, pikiran, fakta atau pendapat.
Dalam
upaya untuk
mencapai respon timbal balik dalam berkomunikasi sesama manusia, baik dalam
bentuk tulisan maupun elektronik tentunya tidak dapat dipisahkan dari kualitas
yang dimiliki oleh manusia itu sendiri. Seperti pemahaman terhadap Unsur-unsur komunikasi dan prinsip dasar proses berlangsungnya
komunikasi yang
yang mana unsur-unsur tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai
harapan dalam komunikasi itu sendiri.
Kegiatan
berkomunikasi merupakan
proses transformasi pesan kepada penerima pesan berupa berita, hiburan,
pengalaman, dan lain-lain sebagainya. Dalam percakapan yang disampaikan oleh
pengirim pesan dan penerima pesan saling memahami satu sama lain.
B.
PENGERTIAN
KOMUNIKASI
Sebelum kita
memahami bagaimana prinsip-prinsip dasar komunikasi lebih jauh, kita perlu
terlebih dahulu memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi itu sendiri.
Kata komunikasi
berasal dari bahasa latin “Communis” yang berarti “membuat kebersamaan”
atau membangun dua kebersamaan atau lebih. Akar kata Communis adalah Communico
yang artinya “berbagi”.[1]
Yang dimaksud berbagi dalam pengertian di atas adalah pemahaman bersama antara
komunikator dan komunikan melalui pertukaran pesan.
Adapun
pengertian komunikasi menurut istilah yaitu:
a.
James A.F Stoner, dalam bukunya yang berjudul : Manajemen,
menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan
pengertian dengan cara pemindahan pesan.[2]
b.
Pengertian komunikasi menurut Ensiklopedia adalah penyelenggaraan
tata hubungan kegiatan menyampaikan warta, dari satu pihak ke pihak lain dalam
suatu organisasi instansi.[3]
Jadis secara
umun komunikasi ini dapat didefinisikan sebagai sarana atau usaha untuk
menyampaikan pesan antar manusia. Jadi ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari
usaha atau upaya penyampaian pesan antar manusia. Objek ilmu komuniksai adalah
komunikasi itu sendiri, dan ilmu komunikasi tidak mengkaji proses menyampaikan
pesan kepada makhluk lain selain manusia (hewan dan tumbuh-tumbuhan).
C.
UNSUR-UNSUR
KOMUNIKASI
Dari pengertian
komunikasi yang telah dikemukakan, jelas bahwa komunikasi antar manusia hanya
bias terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain
dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalu didukung oleh
adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek. Unsur-unsur ini juga bisa
disebut komponen atau elemen komunikasi.
Terdapat
beberapa macam pandangan tentang banyaknya unsur atau elemen yang mendukung
terjadinya komunikasi. Ada yang menilai bahwa proses tejadinya komunikasi.
Cukup di dukung oleh tiga unsur, sementara ada juga yang menambahkan umpan
balik dan lingkungan selain lima unsur yang telah disebutkan.
Arestoteles,
ahli filsafat Yunani Kuno dalam bukunya Rhetorica menyebut bahwa suatu proses komunikasi memerlukan
tiga unsur yang mendukungnya, yakni siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan,
dan siapa yang mendengarkan. Pandangan Arestoteles ini oleh besar pakar
komunikasi dinilai lebih tepat untuk mendukung suatu proses komunikasi public
dalam bentuk pidato atau retorika. Hal ini bisa dimengerti, karena pada zaman
Arestoteles retorika menjadi bentuk komunikasi yang sangat popoler bagi
masyarakat Yunani.[4]
Beberapa unsur-unsur terjadinya komunikasi antara lain:
a.
Sumber
Semua pristiwa
komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi.
Dalam komunkasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa
juga dalam bentuk kelompok misalnya, partai, organisasi atau lembaga. Sumber
sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa inggrisnya Source, sencer atau encoder.
b.
Pesan
Pesan yang
dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim
kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalu
media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi,
nasehat atau propaganada. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan
dengan kata message, cantent atau information.
c.
Media
Media yang dimaksud disini ialah alat yang
digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa
pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa
bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi, pancaindra
dianggap sebagai media komunikasi.
Selain indra
manusia, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram, yang
digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi.[5] Dalam
komunkasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan
penerima yang sifatnya terbuka, di mana setiap orang dapat melihat, membaca,
dan mendengarnya.
Media dalam
komunikasi massa dapat dibedakan atas dua macam, yakni media cetak dan media
elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar, majalah, buku, leaflet,
brosur, stiker, bulletin hand out, poster, spanduk, dan sebagainya. Sementara itu
media elektronik antara lain: radio, film, televise, vedio recording, computer,
electronic board, audio cassette dan semacamnya.
Berikut
perkembangan teknologi komunikasi khusunya di bidang komunikasi massa
elektronik massa elektronik yang begitu cepat, media massa elektronik makin
banyak bentuknya, dan makin mengaburkan batas-batas untuk membedakan antara
media komunikasi massa dan komunikasi antarpribadi. Hal ini disebabkan karena
makin canggihnya media komunikasi iru sendiri yang bisa dikombinasikan
(multimedia) antar satu sama lainnya.
Media
komunikasi seperti diatas, kegiatan dan tempat-tempat yang banyak ditemui dalam
masyarakat pedesaan, bisa juga dipandang sebagai media komunikasi social,
misalnya rumah-rumah ibadah, balai desa, panggung kesenian, dan pesta rakyat.
d.
Penerima
Penerima adalah
pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa
terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau Negara.
Penerima bisa
disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan,
atau dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses
komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya
sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber.
Penerima adalah
elemn penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dalam
komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan
berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber
, pesan, atau saluran.
Kenallah
khalayakmu adalah prinsip dasar dalam berkomunikasi. Karena mengetahui dan
memahami karakteristik penerima ( khalayak ), berarti suatu peluang untuk mencapai
keberhasilan komunikasi.[6]
e.
Pengaruh atau efek
komunikasi
Efek komunikasi
adalah situasi yang diakibatkan oleh pesan komunikator oleh diri komunikannya.
Efek komunikasi ini berupa afek psikologis yang terdiri dari tiga hal:[7]
Ø Pengaruh
kognitif yaitu bahwa komunikasi,
seseorang menjadi tahu tentang sesuatu (memberikan informasi),
Ø Pengaruh
efektif yaitu bahwa dengan pesan yang disampaikan terjadi perubahan perasaan
dan sikap.
Ø Pengaruh
kognitif yaitu pengaruh yang berupa tingkah laku dan tindakan.
Pengaruh atau
efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh
penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada
pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang ( De Fleur,1982). Oleh karena
itu, pengaruh bisa juga diartikan
perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan
seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
f.
Tanggapan Balik
Ada yang
beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada
pengaruh yang berasala dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari
unsur yang lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada
penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan-perubahan
sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu
mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan. Hal-hal seperti itu menjadi
tanggapan balik yang diterima oleh sumber.
g.
Lingkungan
Lingkungan atau
situasi ialah factor-faktor tertentu yang dapat memengaruhi jalannya
komunikasi. Factor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni: a) Lingkungan
fisik adalah lingkungan yang menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya
bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis.
Komunikasi sering kali sulit dilakukan karena factor jarak yang begitu jauh, di
mana tersedia fasilitas komunikasi seperti telepon, kantor pos atau jalan raya.[8] b)
Lingkungan social budaya adalah lingkungan yang
menunjukkan factor sosial budaya, ekonomi dan politik yang bisa menjadi
kendala terjadinya komunikasi, misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat
istiadat, dan status social. c) Lingkungan psikologis adalah pertimbangan
kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi, misalnya menghindari kritik yang
menyinggung perasaan orang lain, menyajikan materi yang usia khalayak. dan d) Sedangkan
demensi waktu menunjukkan situasi yang tepat untuk melakukan kegiatan
komunikasi. Banyak proses komunikasi tertunda karena pertimbangan waktu, misalnya musim. Namun perlu diketahui
demensi waktu maka informasi memiliki nilai.
Jadi, setiap
unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi.
Bahkan ketujuh unsur ini saling bergantung satu sama lain. Artinya tanpa
keikutsertaan satu unsur akan memberi
pengaruh pada proses jalannya komunikasi.[9]
Awal tahun
1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana yang
dikenal dengan ”SMCR”, yaitu: Source (pengirim), Message (pesan), Channel
(saluran-media) dan Receiver (penerima).[10]
Perkembangan terakhir adalah munculnya pandangan dari Joseph de Vito K. Sereno
dan Erika Vora yang menilai factor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah
pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi.
Dari paparan
yang telah diuraikan di atas, untuk dapat terjadi proses komunikasi, minimal
terdiri dari tiga unsur utama:[11]
Ø Pengirim pesan
(komunikator).
Ø Penerima pesan
(komunikan).
Ø Pesan itu
sendiri.
Namun
komunikasi komunikasi bukan semata terdiri dari tiga unsur di atas. Ketiga
unsur di atas hanya sebagai unsur dasar saja, akan tetapi dalam proseskomunikasinya
dapat mengandung lebih dari unsur-unsur tersebut sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya.
Contoh
Komunikasi dalam bentuk surat-menyurat: seorang anak misalkan si A kuliah di
Universitas Negeri Jakarta, dimana si A berasal dari Negeri yang jauh, misalkan
dari Sulawesi, kemudian Si A mengirimkan surat kepada orang tuanya bahwasannya
si A mendapat beasiswa. Kemudian orang tua si A menerima surat tersebut dan
membacanya, lalu orang tua Si A menangis terharu atas isi surat yang
diterimanya hingga meneteskan air mata bahagia. Kemudian orang tua si A membalas
surat tersebut.
Dalam contoh di
atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur komunikasi yang terdapat di dalamnya
adalah sebagai berikut:
Ø Penulis atau Si
A sebagai penyampai pesan
Ø Pesan yang Si A
tulis tersampaikan
Ø Surat adalah
sebagai media pengantar pesan
Ø Orang tua
penulis sebagai penerima pesan dan
Ø Efek atau
pengaruh pesan yang membuat orang tua penulis terharu.
D.
PRINSIP DASAR BERLANGSUNGNYA KOMUNIKASI
Untuk dapat
memahami hakikat suatu komunikasi perlu diketahui prinsip dari komunikasi
tersebut. Menurut Seiler (1988), ada empat prinsip dasar komunikasi yaitu :
suatu proses, suatu sistemek, intraksi dan transaksi, dimaksudkan atau tidak
dimaksudkan. Masing-masing dari prinsip itu akan dijelaskan berikut ini.
v Komunikasi
adalah suatu proses
Komunikasi
adalah suatu proses Karena merupakan suatu seri kegiatan yang terus-menerus,
yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah. Komunikasi
juga bukanlah suatu barang yang dapat di tangkap dengan tangan untuk dapat
diteliti. Komunikasi juga melibatkan suatu variasi saling berhubungan yang
kompleks yang tidak pernah ada duplikat dalam cara yang persis sama yaitu :
saling berhubungan diantara orang, lingkungan, keterampilan, sikap, status,
pengalaman, dan perasaan, semuanya menentukan komunikasi yang terjadi pada
suatu waktu tertentu.
Contoh: seorang
pengawas sedang memperhatikan karyawannya sesuatu pekerjaan. Tiba-tiba pengawas
tersebut mengucapkan kata salah, maka karyawan yang sedang bekerja tersebut
menghentikan pekerjaannya dan mungkin bertanya dimana letak kesalahannya. Atau
kalau karyawan tersebut tahu dimana
letak kesalahannya dia dapat langsung memperbaiki pekerjaannya pada saat
diawasi tersebut.[12]
v Komunikasi adalah sistem
Seperti kita
ketahui diatas bahwa komunikasi terdiri dari beberapa unsur-unsur dan
unsur-unsur tersebut mempunyai tugas masing-masing. Tugas dari unsur-unsur itu
berhubungan satu sama lain untuk menghasilkan suatu komunikasi. Misalnnya
pengirim mempunyai peranan untuk menentukan apa informasi atau apa arti yang
dikomunikasikan. Setelah tahu apa arti komunikasi atau informasi yang akan
dikirimkan, informasi tersebut perlu diubah ke dalam kode atau sandi-sandi
tertentu sesuai dengan aturannya sehingga berupa suatu pesan. Jadi komponen
pesan ada kaitannya dengan komponen pengirim. Bila pengririm tidak benar
menyandikan arti yang akan dikirim maka terjadilah pesan itu kurang tepat.
Kurang tepatnya pesan yang dikirim akan mempengaruhi komponen penerima dalam
menginterperstasikannya. Kaitan komponen pesan dengan saluran misalnya bila
pesan disampaikan dengan lisan maka gelombang suara adalah saluran dan ini juga
berkaitan dengan si penerima dalam mengikuti pesan yang harus menggunakan
pendengarannya dalam menerima pesan tersebut. Begitulah, antara satu komponen
yang lain saling berkaitan dan bila terdapat gangguan pada suatu komponen akan
berpengaruh pada proses komunikasi secara keseluruhan.[13]
v Komunikasi bersifat iteraksi dan transaksi
Yang dimaksud
dengan istilah interaksi adalah saling bertukar komunikasi. Misalnya seseorang
berbicara kepada temannya mengenai sesuatu, kemudian temannya yang mendengar
memberikan reaksi atau komentar terhadap apa yang sedang dibicarakan itu.
Begitu selanjutnya berlangsung secara
teratur ibarat orang yang bermain melempar bola. Seorang yang melemparkan yang
lainnya menangkap kemudian yang menangkap melemparkan kembali keada si pelempar
pertama.
Dalam kehidupan
sehari-hari komunikasi yang kita lakukan tidak teratur itu prosesnya. Banyak
dalam percakapan tatap muka berlibat
dalam proses pengiriman pesan secara
simultan tidak terpisah seperti contoh diatas. Dalam keadaan demikian
komunikasi tersebut bersifat transaksi. Sambil menyandikan pesan kita juga
menginterprestasikan pesan yang kita terima. Misalnya dalam situasi pengajaran
di kelas antara guru dengan murid seringklai memperlihatkan komunikasi
transaksi ini. Sambil guru menyampaikan informasi kepada murid atau sedang
menjelaskan pengajaran muridpun menyampaikan pesan kepada guru dalam
bermacam-macam bentuk. Jadi, kmunikasi yang terjadi antara manusia dapat berupa
intraksi dan transaksi.
v Komunikasi
dapat terjadi disengaja maupun tidak
disengaja.
Komunikasi yang
disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai maksud tertentu dikirimkan
kepada penerima yang dimaksudkan. Misalnya seorang pemimpin bermaksud
mengadakan rapat dengan kepala-kepala bagiannya. Apabila pimpinan tersebuut
mengirimkan pesan yang berisi undangan rapat kepada kepala-kepala bagiannya,
maka itu dinamakan komunikasi disengaja. Tetapi
apabila pesan yang tidak sengaja atau tidak dimaksudkan untuk orang
tertentu untuk menerimanya maka itu dinamakan komunikasi tidak disengaja. Misalnya seseorang memakai warna pakaian yang
agak terang yang tidak mempunyai maksud untuk mengirim pesan tertentu,
kadang-kaadng diterima secara tidak sengaja sebagai pesan oleh orang lain,
karena tanpa disadari orang lain melihat warna pakaian yang dipakainya.
Komunikasi yang
ideal terjadi apabila seseorang bermaksud mengirim pesan tertentu terhadap oang
lain yang ia inginkan untuk menerimanya. Tetap itu bermula merupakan jaminan
bahwa pesan itu akan efektif, karena tergantung kepada factor lain yang juga
ikut berpengaruh kepada proses komunikasi. Kadang-kadang ada juga pesan yang
sengaja dikirimkan kepada orang orang yang dimaksudkan tetapi sengaja tidak diterima
oleh orang itu. Misalnya orang tua yang berbicara kepda anaknya tetapi anaknya
tidak mau mendengarnya.
Ada juga
situasi komunikasi yang tidak disengaja tetapi diterima oleh orang lain dengan
sengaja. Misalnya: dalam suatu kelas yang hening tiba-tiba seorang murid
berdiri maju kedepan mengambil kapur untuk menghisap tinta penanya. Gerakan
murid dengan tidak sengaja sebagai pesan itu diterima murid-murid lainnya
sebagai pesan karena tiba-tiba temannya yang lain memperhatikan geraknya yang
menimbulkan bermacam-macam interprestasi bagi mereka. Dari bermacam-macam
contoh diatas jelaslah, bahwa komunikasi itu dapat terjadi disengaja maupun
tidak dengan disengaja.[14]
E.
KESIMPULAN
Dari penjelasan
di atas pemakalah simpulkan bahwa, terdapat beberapa point yang harus di garis
bawahi antara lain sebagai berikut:
Ø Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak ke pihak lain dengan
mempergunakan suatu sarana untuk mendapatkan saling pengertian antara kedua
belah pihak.
Ø Komunikasi
memiliki beberapa unsur yang mana unsur-unsur ini saling berkaitan, yaitu
sumber, pesan, media, penerima, pengaruh, tanggapan balik, dan lingkungan.
Tetapi berlangsungnya komunikasi minimal ada tiga unsur, yakni Pengirim pesan,
penerima pesan dan pesan itu sendiri.
Ø Komunikasi
mempunyai beberapa prinsip pertama komunikasi dikatakan suatu proses
Karena merupakan suatu seri kegiatan yang terus-menerus, yang tidak mempunyai
permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah, kedua Seperti kita ketahu
diatas bahwa komunkasi terdiri dari beberapa unsur-unsur dan unsur-unsur
tersebut mempunyai tugas masing-masing. Tugas dari unsur-unsur itu berhubungan
satu sama lain untuk menghasilkan suatu komunikas, ketiga Yang dimaksud
dengan istilah interaksi adalah saling bertukar komunikasi dan keempat Komunikasi yang disengaja
terjadi apabila pesan yang mempunyai maksud tertentu dikirimkan kepada penerima
yang dimaksudkan.
Demi perbaikan
makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yanng membangun guna
membantu penulis dalam memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umunnya.
F.
DAFTAR
PUSTAKA
Arni, Muhammad. Komunikasi Organisasi, Jakarta : Bumi
Aksara, 2005
AW. Widjaya. Komunikasi
dan Hubungan Masyarakat, Jakarta : Bumi Aksara, 1993
Hafied,
Cangara. Pengantar Ilmu komunikai, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007
Poerwadarminta,
W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1985
Soyomukti, Nurani, Pengantar Ilmu
Komunikasi, Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2010
[1] Nurani
Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2010)
h. 55
[2] Widjaya. AW, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta :
Bumi Aksara, 1993) h. 8
[3]
Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1985)
[4] Cangara Hafied, Pengantar Ilmu komunikasi, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2007) h. 22- 23.
[5] Cangara Hafied, Pengantar Ilmu komunikasi, h. 25
[6] Cangara Hafied, Pengantar Ilmu komunikasi, h. 26
[7] Nurani
Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 64-65
[8] Cangara Hafied, Pengantar Ilmu komunikasi, h. 27
[9] Cangara Hafied, Pengantar Ilmu komunikasi, h. 28
[10] Cangara Hafied, Pengantar Ilmu komunikasi, h. 23
[11] Nurani
Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 58
[12] Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2005), h. 20
[13] Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi, h. 20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar