Jumat, 17 Januari 2014

Ilmu Komunikasi & Unsur-unsurnya



PENGERTIAN
ILMU KOMUNIKASI DAN UNSUR-UNSURNYA

A.    PENDAHULUAN
Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan pribadi untuk kontak sosial. Melalui komunikasi seseorang tumbuh dan belajar, menemukan pribadi kita dan orang lain, kita bergaul, bersahabat, bermusuhan, mencintai atau mengasihi orang lain, membenci orang lain dan sebagainya.
Secara sederhana komunikasi dapat dirumuskan sebagai proses pengoperan isi pesan berupa lambang-Iambang dari komunikator kepada komunikan. Apabila seseorang berbicara dan temannya tidak mendengarkan dia, maka di sini tidak ada pembagian dan tidak ada komunikasi. Apabila orang pertarna menulis dalam bahasa Inggris dan orang kedua tidak dapat membaca bahasa Inggris, maka tidak ada pembagian dan tidak ada komunikasi.
Pada dasarnya komunikasi tidak hanya berupa memberitahukan dan mendengarkan saja. Komunikasi harus mengandung pembagian ide, pikiran, fakta atau pendapat.
Dalam upaya untuk mencapai respon timbal balik dalam berkomunikasi sesama manusia, baik dalam bentuk tulisan maupun elektronik tentunya tidak dapat dipisahkan dari kualitas yang dimiliki oleh manusia itu sendiri. Seperti pemahaman terhadap Unsur-unsur komunikasi dan prinsip dasar proses berlangsungnya komunikasi yang yang mana unsur-unsur tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai harapan dalam komunikasi itu sendiri.
Kegiatan berkomunikasi  merupakan proses transformasi pesan kepada penerima pesan berupa berita, hiburan, pengalaman, dan lain-lain sebagainya. Dalam percakapan yang disampaikan oleh pengirim pesan dan penerima pesan saling memahami satu sama lain.
B.     PENGERTIAN KOMUNIKASI
Sebelum kita memahami bagaimana prinsip-prinsip dasar komunikasi lebih jauh, kita perlu terlebih dahulu memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi itu sendiri.
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin “Communis” yang berarti “membuat kebersamaan” atau membangun dua kebersamaan atau lebih. Akar kata Communis adalah Communico yang artinya “berbagi”.[1] Yang dimaksud berbagi dalam pengertian di atas adalah pemahaman bersama antara komunikator dan komunikan melalui pertukaran pesan.
Adapun pengertian komunikasi menurut istilah yaitu:
a.    James A.F Stoner, dalam bukunya yang berjudul : Manajemen, menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.[2]
b.    Pengertian komunikasi menurut Ensiklopedia adalah penyelenggaraan tata hubungan kegiatan menyampaikan warta, dari satu pihak ke pihak lain dalam suatu organisasi instansi.[3]
Jadis secara umun komunikasi ini dapat didefinisikan sebagai sarana atau usaha untuk menyampaikan pesan antar manusia. Jadi ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari usaha atau upaya penyampaian pesan antar manusia. Objek ilmu komuniksai adalah komunikasi itu sendiri, dan ilmu komunikasi tidak mengkaji proses menyampaikan pesan kepada makhluk lain selain manusia (hewan dan tumbuh-tumbuhan).
C.     UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukakan, jelas bahwa komunikasi antar manusia hanya bias terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalu didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima dan efek. Unsur-unsur ini juga bisa disebut komponen atau elemen komunikasi.
Terdapat beberapa macam pandangan tentang banyaknya unsur atau elemen yang mendukung terjadinya komunikasi. Ada yang menilai bahwa proses tejadinya komunikasi. Cukup di dukung oleh tiga unsur, sementara ada juga yang menambahkan umpan balik dan lingkungan selain lima unsur yang telah disebutkan.
Arestoteles, ahli filsafat Yunani Kuno dalam bukunya Rhetorica  menyebut bahwa suatu proses komunikasi memerlukan tiga unsur yang mendukungnya, yakni siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan, dan siapa yang mendengarkan. Pandangan Arestoteles ini oleh besar pakar komunikasi dinilai lebih tepat untuk mendukung suatu proses komunikasi public dalam bentuk pidato atau retorika. Hal ini bisa dimengerti, karena pada zaman Arestoteles retorika menjadi bentuk komunikasi yang sangat popoler bagi masyarakat Yunani.[4] Beberapa unsur-unsur terjadinya komunikasi antara lain:
a.    Sumber
Semua pristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunkasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya, partai, organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa inggrisnya Source,  sencer atau encoder.
b.    Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalu media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat atau propaganada. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, cantent atau information.
c.     Media
Media  yang dimaksud disini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi, pancaindra dianggap sebagai media komunikasi.
Selain indra manusia, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram, yang digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi.[5] Dalam komunkasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, di mana setiap orang dapat melihat, membaca, dan mendengarnya.
Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan atas dua macam, yakni media cetak dan media elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, bulletin hand out, poster, spanduk, dan sebagainya. Sementara itu media elektronik antara lain: radio, film, televise, vedio recording, computer, electronic board, audio cassette dan semacamnya.
Berikut perkembangan teknologi komunikasi khusunya di bidang komunikasi massa elektronik massa elektronik yang begitu cepat, media massa elektronik makin banyak bentuknya, dan makin mengaburkan batas-batas untuk membedakan antara media komunikasi massa dan komunikasi antarpribadi. Hal ini disebabkan karena makin canggihnya media komunikasi iru sendiri yang bisa dikombinasikan (multimedia) antar satu sama lainnya.
Media komunikasi seperti diatas, kegiatan dan tempat-tempat yang banyak ditemui dalam masyarakat pedesaan, bisa juga dipandang sebagai media komunikasi social, misalnya rumah-rumah ibadah, balai desa, panggung kesenian, dan pesta rakyat.
d.   Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau Negara.
Penerima bisa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber.
Penerima adalah elemn penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dalam komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber , pesan, atau saluran.
Kenallah khalayakmu adalah prinsip dasar dalam berkomunikasi. Karena mengetahui dan memahami karakteristik penerima ( khalayak ), berarti suatu peluang untuk mencapai keberhasilan komunikasi.[6]
e.     Pengaruh atau efek komunikasi
Efek komunikasi adalah situasi yang diakibatkan oleh pesan komunikator oleh diri komunikannya. Efek komunikasi ini berupa afek psikologis yang terdiri dari tiga hal:[7]
Ø  Pengaruh kognitif  yaitu bahwa komunikasi, seseorang menjadi tahu tentang sesuatu (memberikan informasi),
Ø  Pengaruh efektif yaitu bahwa dengan pesan yang disampaikan terjadi perubahan perasaan dan sikap.
Ø  Pengaruh kognitif yaitu pengaruh yang berupa tingkah laku dan tindakan.
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang ( De Fleur,1982). Oleh karena itu,  pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
f.     Tanggapan Balik
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasala dari penerima. Akan tetapi  sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur yang lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang memerlukan perubahan-perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan. Hal-hal seperti itu menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber.
g.    Lingkungan
Lingkungan atau situasi ialah factor-faktor tertentu yang dapat memengaruhi jalannya komunikasi. Factor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni: a) Lingkungan fisik adalah lingkungan yang menunjukkan bahwa suatu proses komunikasi hanya bisa terjadi kalau tidak terdapat rintangan fisik, misalnya geografis. Komunikasi sering kali sulit dilakukan karena factor jarak yang begitu jauh, di mana tersedia fasilitas komunikasi seperti telepon, kantor pos atau jalan raya.[8] b) Lingkungan social budaya adalah lingkungan yang  menunjukkan factor sosial budaya, ekonomi dan politik yang bisa menjadi kendala terjadinya komunikasi, misalnya kesamaan bahasa, kepercayaan, adat istiadat, dan status social. c) Lingkungan psikologis adalah pertimbangan kejiwaan yang digunakan dalam berkomunikasi, misalnya menghindari kritik yang menyinggung perasaan orang lain, menyajikan materi yang usia khalayak. dan d) Sedangkan demensi waktu menunjukkan situasi yang tepat untuk melakukan kegiatan komunikasi. Banyak proses komunikasi tertunda karena pertimbangan  waktu, misalnya musim. Namun perlu diketahui demensi waktu maka informasi memiliki nilai.
Jadi, setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini saling bergantung satu sama lain. Artinya tanpa keikutsertaan satu unsur akan memberi  pengaruh pada proses jalannya komunikasi.[9]
Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu: Source (pengirim), Message (pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima).[10] Perkembangan terakhir adalah munculnya pandangan dari Joseph de Vito K. Sereno dan Erika Vora yang menilai factor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi.
Dari paparan yang telah diuraikan di atas, untuk dapat terjadi proses komunikasi, minimal terdiri dari tiga unsur utama:[11]
Ø Pengirim pesan (komunikator).
Ø Penerima pesan (komunikan).
Ø Pesan itu sendiri.
Namun komunikasi komunikasi bukan semata terdiri dari tiga unsur di atas. Ketiga unsur di atas hanya sebagai unsur dasar saja, akan tetapi dalam proseskomunikasinya dapat mengandung lebih dari unsur-unsur tersebut sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.
Contoh Komunikasi dalam bentuk surat-menyurat: seorang anak misalkan si A kuliah di Universitas Negeri Jakarta, dimana si A berasal dari Negeri yang jauh, misalkan dari Sulawesi, kemudian Si A mengirimkan surat kepada orang tuanya bahwasannya si A mendapat beasiswa. Kemudian orang tua si A menerima surat tersebut dan membacanya, lalu orang tua Si A menangis terharu atas isi surat yang diterimanya hingga meneteskan air mata bahagia. Kemudian orang tua si A membalas surat tersebut.
Dalam contoh di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur komunikasi yang terdapat di dalamnya adalah sebagai berikut:
Ø  Penulis atau Si A sebagai penyampai pesan
Ø  Pesan yang Si A tulis tersampaikan
Ø  Surat adalah sebagai media pengantar pesan
Ø  Orang tua penulis sebagai penerima pesan dan
Ø  Efek atau pengaruh pesan yang membuat orang tua penulis terharu.
D.     PRINSIP DASAR BERLANGSUNGNYA KOMUNIKASI
Untuk dapat memahami hakikat suatu komunikasi perlu diketahui prinsip dari komunikasi tersebut. Menurut Seiler (1988), ada empat prinsip dasar komunikasi yaitu : suatu proses, suatu sistemek, intraksi dan transaksi, dimaksudkan atau tidak dimaksudkan. Masing-masing dari prinsip itu akan dijelaskan berikut ini.
v  Komunikasi adalah suatu proses
Komunikasi adalah suatu proses Karena merupakan suatu seri kegiatan yang terus-menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah. Komunikasi juga bukanlah suatu barang yang dapat di tangkap dengan tangan untuk dapat diteliti. Komunikasi juga melibatkan suatu variasi saling berhubungan yang kompleks yang tidak pernah ada duplikat dalam cara yang persis sama yaitu : saling berhubungan diantara orang, lingkungan, keterampilan, sikap, status, pengalaman, dan perasaan, semuanya menentukan komunikasi yang terjadi pada suatu waktu tertentu.
Contoh: seorang pengawas sedang memperhatikan karyawannya sesuatu pekerjaan. Tiba-tiba pengawas tersebut mengucapkan kata salah, maka karyawan yang sedang bekerja tersebut menghentikan pekerjaannya dan mungkin bertanya dimana letak kesalahannya. Atau kalau karyawan tersebut tahu dimana  letak kesalahannya dia dapat langsung memperbaiki pekerjaannya pada saat diawasi tersebut.[12]
v   Komunikasi adalah sistem
Seperti kita ketahui diatas bahwa komunikasi terdiri dari beberapa unsur-unsur dan unsur-unsur tersebut mempunyai tugas masing-masing. Tugas dari unsur-unsur itu berhubungan satu sama lain untuk menghasilkan suatu komunikasi. Misalnnya pengirim mempunyai peranan untuk menentukan apa informasi atau apa arti yang dikomunikasikan. Setelah tahu apa arti komunikasi atau informasi yang akan dikirimkan, informasi tersebut perlu diubah ke dalam kode atau sandi-sandi tertentu sesuai dengan aturannya sehingga berupa suatu pesan. Jadi komponen pesan ada kaitannya dengan komponen pengirim. Bila pengririm tidak benar menyandikan arti yang akan dikirim maka terjadilah pesan itu kurang tepat. Kurang tepatnya pesan yang dikirim akan mempengaruhi komponen penerima dalam menginterperstasikannya. Kaitan komponen pesan dengan saluran misalnya bila pesan disampaikan dengan lisan maka gelombang suara adalah saluran dan ini juga berkaitan dengan si penerima dalam mengikuti pesan yang harus menggunakan pendengarannya dalam menerima pesan tersebut. Begitulah, antara satu komponen yang lain saling berkaitan dan bila terdapat gangguan pada suatu komponen akan berpengaruh pada proses komunikasi secara keseluruhan.[13]
v   Komunikasi bersifat iteraksi dan transaksi
Yang dimaksud dengan istilah interaksi adalah saling bertukar komunikasi. Misalnya seseorang berbicara kepada temannya mengenai sesuatu, kemudian temannya yang mendengar memberikan reaksi atau komentar terhadap apa yang sedang dibicarakan itu. Begitu selanjutnya  berlangsung secara teratur ibarat orang yang bermain melempar bola. Seorang yang melemparkan yang lainnya menangkap kemudian yang menangkap melemparkan kembali keada si pelempar pertama.
Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang kita lakukan tidak teratur itu prosesnya. Banyak dalam percakapan  tatap muka berlibat dalam proses pengiriman  pesan secara simultan tidak terpisah seperti contoh diatas. Dalam keadaan demikian komunikasi tersebut bersifat transaksi. Sambil menyandikan pesan kita juga menginterprestasikan pesan yang kita terima. Misalnya dalam situasi pengajaran di kelas antara guru dengan murid seringklai memperlihatkan komunikasi transaksi ini. Sambil guru menyampaikan informasi kepada murid atau sedang menjelaskan pengajaran muridpun menyampaikan pesan kepada guru dalam bermacam-macam bentuk. Jadi, kmunikasi yang terjadi antara manusia dapat berupa intraksi dan transaksi.
v  Komunikasi dapat terjadi  disengaja maupun tidak disengaja.
Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai maksud tertentu dikirimkan kepada penerima yang dimaksudkan. Misalnya seorang pemimpin bermaksud mengadakan rapat dengan kepala-kepala bagiannya. Apabila pimpinan tersebuut mengirimkan pesan yang berisi undangan rapat kepada kepala-kepala bagiannya, maka itu dinamakan komunikasi disengaja. Tetapi  apabila pesan yang tidak sengaja atau tidak dimaksudkan untuk orang tertentu untuk menerimanya maka itu dinamakan komunikasi tidak disengaja.  Misalnya seseorang memakai warna pakaian yang agak terang yang tidak mempunyai maksud untuk mengirim pesan tertentu, kadang-kaadng diterima secara tidak sengaja sebagai pesan oleh orang lain, karena tanpa disadari orang lain melihat warna pakaian yang dipakainya.
Komunikasi yang ideal terjadi apabila seseorang bermaksud mengirim pesan tertentu terhadap oang lain yang ia inginkan untuk menerimanya. Tetap itu bermula merupakan jaminan bahwa pesan itu akan efektif, karena tergantung kepada factor lain yang juga ikut berpengaruh kepada proses komunikasi. Kadang-kadang ada juga pesan yang sengaja dikirimkan kepada orang orang yang dimaksudkan tetapi sengaja tidak diterima oleh orang itu. Misalnya orang tua yang berbicara kepda anaknya tetapi anaknya tidak mau mendengarnya.
Ada juga situasi komunikasi yang tidak disengaja tetapi diterima oleh orang lain dengan sengaja. Misalnya: dalam suatu kelas yang hening tiba-tiba seorang murid berdiri maju kedepan mengambil kapur untuk menghisap tinta penanya. Gerakan murid dengan tidak sengaja sebagai pesan itu diterima murid-murid lainnya sebagai pesan karena tiba-tiba temannya yang lain memperhatikan geraknya yang menimbulkan bermacam-macam interprestasi bagi mereka. Dari bermacam-macam contoh diatas jelaslah, bahwa komunikasi itu dapat terjadi disengaja maupun tidak dengan disengaja.[14]
E.     KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas pemakalah simpulkan bahwa, terdapat beberapa point yang harus di garis bawahi antara lain sebagai berikut:
Ø  Komunikasi adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak ke pihak lain dengan mempergunakan suatu sarana untuk mendapatkan saling pengertian antara kedua belah pihak.
Ø  Komunikasi memiliki beberapa unsur yang mana unsur-unsur ini saling berkaitan, yaitu sumber, pesan, media, penerima, pengaruh, tanggapan balik, dan lingkungan. Tetapi berlangsungnya komunikasi minimal ada tiga unsur, yakni Pengirim pesan, penerima pesan dan pesan itu sendiri.
Ø  Komunikasi mempunyai beberapa prinsip pertama komunikasi dikatakan suatu proses Karena merupakan suatu seri kegiatan yang terus-menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah, kedua Seperti kita ketahu diatas bahwa komunkasi terdiri dari beberapa unsur-unsur dan unsur-unsur tersebut mempunyai tugas masing-masing. Tugas dari unsur-unsur itu berhubungan satu sama lain untuk menghasilkan suatu komunikas, ketiga Yang dimaksud dengan istilah interaksi adalah saling bertukar komunikasi dan  keempat Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai maksud tertentu dikirimkan kepada penerima yang dimaksudkan.
Demi perbaikan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yanng membangun guna membantu penulis dalam memperbaiki kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umunnya.
F.      DAFTAR PUSTAKA

Arni, Muhammad. Komunikasi Organisasi, Jakarta : Bumi Aksara, 2005
AW. Widjaya. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Jakarta : Bumi Aksara, 1993
Hafied, Cangara. Pengantar Ilmu komunikai, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007
Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1985
Soyomukti, Nurani,  Pengantar Ilmu Komunikasi, Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2010







[1] Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2010) h. 55
[2] Widjaya. AW, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta : Bumi Aksara, 1993)  h. 8
[3] Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia,  (Jakarta, Balai Pustaka, 1985)  
[4] Cangara Hafied, Pengantar Ilmu komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007)  h. 22-  23.
[5] Cangara Hafied, Pengantar Ilmu komunikasi, h.  25
[6] Cangara Hafied, Pengantar Ilmu komunikasi, h. 26
[7] Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 64-65
[8] Cangara Hafied, Pengantar Ilmu komunikasi, h. 27
[9] Cangara Hafied, Pengantar Ilmu komunikasi, h. 28
[10] Cangara Hafied, Pengantar Ilmu komunikasi, h. 23
[11] Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 58
[12] Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi, (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), h. 20
[13] Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi, h. 20

[14] Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi, h. 20



Tidak ada komentar:

Posting Komentar