A. PENDAHULUAN
Delapan Jalan Mulia merupakan
ajaran utama agama Buddha yang menjelaskan "Jalan"
menuju lenyapnya Penderitaan (Dukkha) dan mencapai pencerahan. Delapan Jalan
Mulia
merupakan bagian keempat dari Empat Kebenaran Mulia.
Bagian pertama dari Jalan Utama Berunsur Delapan adalah Pengertian Benar akan
Empat Kebenaran Mulia yang juga dikenal sebagai "Jalan Tengah".
B. DELAPAN JALAN MULIA DALAM AJARAN BUDHA
[
Pandangan yang Benar (Samma
Ditthi)
Pandangan yang benar adalah
memandang dunia tanpa bias, bebas dari segala prasangka, memandang dunia dengan
kearifan spiritual. Dan jalan ini adalah pelopor dari kedelapan jalan mulia.
Sebagian besar penderitaan manusia disebabkan oleh cara mereka memandang,
dengan adanya pandangan yang benar maka akan menuntun seseorang pada perbuatan
yang benar dan menuju kebebasan dari penderitaan.
[
Kehendak yang Benar (Samma
Sankappa)
Kehendak yang benar adalah jalan
dalam rangka melanjutkan perjalanan menuju pencerahan dan selalu membuat
keputusan-keputusan yang tepat dalam persoalan sehari-hari.
Menurut Budha jalan ini mempunyai
3 ruas:
C Kehendak untuk meninggalkan keduniawian,
C Kehendak untuk berniat baik,
C Kehendak untuk tidak merugikan pihak lain.
[
Perkataan yang Benar (Samma
Vaca)
Perkataan yang benar adalah
mengungkapkan kata-kata yang baik dan tepat berdasarkan kehendak Budha.
Perkataan berkaitan erat dengan kebahagian dan penderitaan seseorang. Di dunia
ruh, semakin tinggi derajat yang dapat dicapai oleh seseorang maka semakin
tinggi pula kemampuan memakai kata-kata dengan tepat.
Budha
membagi Perkataan yang Benar menjadi 4 bagian:
C Menjauhkan diri dari perkataan
bohong,
C Menjauhkan
diri dari fitnah,
C Menjauhkan diri dari kata-kata
kasar,
C Menjauhkan diri dari obrolan kosong.
[
Tindakan yang Benar (Samma
Kammanta)
Tindakan yang benar adalah
menghindari diri dari perbuatan buruk yang secara alami diungkapkan melalui
tubuh. Unsur pokok dalam jalan ini adalah
factor mental usaha menjauhkan diri dari perbuatan buruk.
Terdapat 3
bagian dalam jalan ini:
C Menghindarkan
diri dari pembunuhan,
C Menghindarkan
diri dari pencurian,
C Menghindarkan
diri dari kelakuan seks yang salah.
[
Kehidupan yang Benar (Samma
Ajiva)
Kehidupan yang benar adalah
merefleksikan setiap hari dalam kehidupan seseorang, serta membandingkannya dengan hari yang
terbaik yang bisa mereka bayangkan sebagai hari terakhir dalam hidup mereka
yang harus dijalani sebaik mungkin.
[
Usaha yang Benar (Samma
Vayama)
Usaha yang benar adalah mengulas
kembali kehidupan sendiri dari sudut latihan kedisiplinan jiwa.
Berdasarkan sifat kedisiplinan
jiwa, jalan ini dibagi menjadi 4 bagian:
C Mencegah
hal-hal buruk yang belum timbul,
C Meninggalkan
hal-hal buruk yang telah timbul,
C Menimbulkan
hal-hal baik yang belum timbul,
C Mempertahankan
dan menyempurnakan hal-hal baik yang telah timbul.
[
Kesadaran yang Benar (Samma
Sati)
[
Konsentrasi yang Benar (Samma
Samadhi)
Konsentrasi yang benar adalah
menelaah kembali seberapa lengkap seseorang menyadari bahwa diri mereka adalah
bagian dari alam semesta. Tujuan jalan ini adalah mendapatkan kearifan puncak
untuk membebaskan manusia dari ikatan dan kungkungan dunia ini.
C. KESIMPULAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar